Rabu, 19 Mei 2010
Kesimpulan Implementasi Sistem Perpustakaan
Senin, 17 Mei 2010
JavaScript
Rabu, 12 Mei 2010
Telephone Genggam Vs Kesehatan
Oleh : Ester Lince Napitupulu
Penggunaan telepon genggam di dunia terus meluas. Menurut International Telecommunication Union, pemakai telepon genggam tahun ini diperkirakan mencapai lima miliar. Manusia semakin sulit lepas dari genggaman telepon genggam di kesehariannya.
Kenyataan ini memicu kekhawatiran akan dampak jangka panjang radiasi akibat penggunaan telepon genggam terhadap kesehatan. Dugaan dampak radiasi telepon genggam terhadap kesehatan ini dimunculkan banyak peneliti dari sejumlah negara. Penelitian yang luas dilakukan menyebutkan, penyakit yang diduga berkaitan dengan penggunaan telepon genggam antara lain kanker, terutama kanker otak, serta penyakit yang berhubungan dengan saraf, tumor mata, hingga alzheimer.
Namun, penelitian seputar dampak penggunaan telepon genggam terhadap kesehatan, terutama peningkatan angka kejadian kanker, masih pro-kontra. Kesimpulan akan dampak radiasi gelombang mikro dari telepon genggam itu dinilai sumir karena teknologi telepon genggam ke depan masih terus berkembang.
Studi lainnya adalah kaitan antara penggunaan telepon genggam dan peningkatan kasus kecelakaan bermotor. Penggunaan telepon genggam saat menyetir dapat mengganggu konsentrasi yang mengakibatkan mudahnya terjadi kecelakaan yang merenggut jiwa.
Penelitian itu kemudian didukung dengan pelarangan penggunaan telepon genggam di jalan raya. Di Indonesia, pelarangan juga sudah diberlakukan meskipun pada kenyataannya tanpa pengawasan yang ketat.
Tetapi dalam kaitan kesehatan, seperti tumor otak, kanker kulit, atau penyakit-penyakit yang berkaitan dengan saraf masih belum ada titik temu meskipun dampak kesehatan itu dilihat dari penggunaan telepon genggam yang memperhitungkan lamanya seseorang menggunakan telepon genggam.
Di tengah upaya untuk memecahkan misteri dampak penggunaan telepon genggam dengan kesehatan jangka panjang, peneliti Inggris meluncurkan program penelitian terbesar di dunia pada akhir April lalu. Penelitian yang memakan waktu 20-30 tahun ke depan itu diyakini bisa jadi studi yang semakin obyektif untuk menganalisis dampak penggunaan telepon genggam pada kesehatan penggunanya akibat radiasi.
Studi terbesar di dunia tentang keamanan penggunaan telepon genggam itu bakal merekrut 250.000 pengguna telepon genggam di lima negara di Eropa. Pengguna yang diteliti dari Inggris, Finlandia, Denmark, Swedia, dan Belanda.
Prof Lawrie Challis, anggota peneliti, mengatakan, studi ini penting. ”Kami belum bisa mengatakan dengan pasti bahwa telepon genggam memicu kanker. Bukti-bukti yang ada belum kuat,” kata Challis.
Dalam silang pendapat di antara ilmuwan tersebut, dari sekarang perlu diambil langkah untuk memonitor pengaruh telepon genggam pada kesehatan. Hasilnya akan dinilai obyektif karena pengguna yang dipantau jumlahnya besar dan diamati dalam jangka waktu lama.
Mireille Toledano dari Imperial College London menjelaskan, studi ini bukan cuma diarahkan untuk kanker otak. Sebab, penggunaan telepon genggam amat beragam termasuk berselancar di situs internet, yang berarti telepon tidak selalu di kepala.
Yang akan dilihat juga adalah kaitannya pada masalah kesehatan yang lebih luas, termasuk bentuk lain dari kanker, seperti kanker kulit, dan penyakit otak lainnya, seperti penyakit neurodegenerative.
Dalam kaitan penelitian ini, yang dimasalahkan adalah biasanya tergantung pada berapa banyak penggunaan telepon genggam. Penggunaan telepon genggam akan dicatat detail.
Peneliti juga akan memonitor WIFI, telepon tanpa kabel dan penggunaan monitor bayi oleh peserta sebaik dengan penggunaan teknologi yang bergerak, untuk mendapatkan gambaran yang lengkap tentang terpaan pada semua radiasi tipe elektromagnetik.
Beberapa penelitian
Sejumlah penelitian yang berlangsung antara lain tentang pengaruh penggunaan telepon genggam pada tumor otak, yang dilakukan selama empat tahun oleh Universitas Leeds, Nottingham, dan Universitas Manchester and Institute of Cancer Research, London. Tahun 2006, peneliti Inggris mengatakan, tidak ada kaitan antara penggunaan telepon genggam dan meningkatnya angka kejadian tumor otak glioma yang biasa terjadi di otak atau tulang belakang.
Andreas Stang dari Martin Luther University of Halle Wittenberg di Jerman dan koleganya melakukan percobaan menguji hubungan antara penggunaan telepon genggam dan risiko uveal melanoma pada 459 pasien dan 1.194 pengontrol.
Mereka dikelompokkan menurut jumlah penggunaan waktu menelepon, tidak pernah menggunakan, pengguna sporadis, dan pengguna reguler. Tidak ada data signifikan antara penggunaan telepon sampai 10 tahun. ”Kami mengamati tidak ada peningkatan angka kejadian uveal melanoma di antara pengguna telepon genggam atau peralatan radio di Jerman, di mana teknologi telepon digital dikenalkan awal 1990-an,” katanya.
Peneliti lain menemukan ada banyak anak muda yang mengeluhkan sakit di ibu jari, leher, dan tangan saat mengetik pesan layanan pesan singkat (SMS). Studi itu dilakukan Sahlgrenska Academy, University of Gothenburg, Swedia. Untuk mengatasi, perlu dilihat penyebabnya seberapa sering pengguna memakai keypad telepon yang kecil. Juga perlu diperhatikan postur tubuh dan jangan mengetik dengan satu ibu jari.
Bagi mereka yang gemar ber-SMS dalam waktu lama, disarankan jangan duduk dengan posisi sama dalam waktu lama. Perlu juga meregangkan jemari dan menggunakan dua ibu jari.
Memang belum ditemukan bukti kuat pengaruh kesehatan pada pengguna telepon genggam anak-anak dan orang dewasa. Para ahli menyarankan penggunaan telepon genggam untuk anak-anak mesti dibatasi. Anak-anak dalam pandangan sejumlah peneliti mudah diserang radiasi microwave karena saraf-saraf mereka masih berkembang, sementara tengkorak mereka masih tipis dibandingkan dengan orang dewasa.
Radiasi yang ditransmisikan telepon genggam bukan radiasi sinar-X, tetapi radiasi microwave. Sebagian ilmuwan khawatir akibat radiasi itu bisa menghancurkan sel-sel otak karena telepon dipakai dekat ke kepala.
Dari studi oleh Pusat Studi Pendidikan Universitas Sheffield Hallam, Inggris, ditemukan 90 persen anak di bawah usia 16 tahun memiliki telepon genggam pribadi dan satu dari 10 menghabiskan waktu lebih dari 45 menit memakainya. Penggunaan SMS di kalangan anak-anak juga tinggi.
Dalam situasi tak pasti disarankan setiap orang berupaya meminimalkan terpaan radiasi dari telepon genggam.
Penggunaan telepon genggam sebisa mungkin jangan sampai membuat ketergantungan yang berlebihan karena bisa memicu stres yang suatu saat juga bisa juga memicu kanker. Disarankan penggunaan hands free saat bercakap-cakap guna meminimalkan radiasi ke otak.
——————–
Dari Admin :
——————–
Peralatan Elektronik seperti Telepon seluler memiliki tingkat radiasi sebesar 10Hz samai 10^15 Hz yang dapat membahayakan kesehatan manusia.
Solusinya adalah EMR SHIELDS : Tameng Anti Radiasi (EMR Shields)
Selain mengurangi radiasi EMR Shield Mengandung 3 Teknologi :
- Far Infrared Ray (Seperti halnya zat yang terkandung pada sinar matahari pagi yang bermanfaat untuk meningkatkan sirkulasi cairan-cairan dalam tubuh)
- Scalar energy (Memperkuat, memperbaiki keseimbangan dan aliran energi-energi dalam tubuh)
- Negative Ions (Atom-atom oksigen yang banyak mengandung electron, seperti udara di pegunungan yang sejuk banyak mengandung negative ion, bermanfaat untuk menyegarkan pikiran dan kondisi tubuh)
Manfaat :
- Membantu Menurunkan kandungan level serotonin dalam darah.
Serotonin adalah sejenis hormon saraf yang bersifat depresan, yang dimana kelebihan serotonin dapat mengakibatkan mental depresi dan juga dapat menimbulkan penyempitan pada saluran pernapasan. - Membantu Meningkatkan aliran O2 (oksigen) ke dalam Otak
- Membantu Memurnikan kandungan darah dan meyeimbangkan sistem saraf autonomic (meningkatkan kualitas tidur dan kesehatan)
- Membantu Memperbaiki sirkulasi darah mikro
- Membantu Efek pengobatan optimum pada bagian-bagian tubuh yang cedera
- Membantu Mengurangi stress pada otot dan kelelahan pada bahu dan punggung
- Membantu Meningkatkan anti penggumpalan sel
- Membantu Membasmi virus dan bakteri
- Membantu Memerangi dan mencegah sel kanker aktif
Cara Penggunaan :
Handphone - Tempelkan EMR Shield ke baterai untuk memperpanjang masa hidup serta untuk mengurangi output radiasi. | |
Laptop - tempelkan EMR Shield ke baterai serta satu lagi di layar laptop untuk mengurangi radiasi dan silau. | |
Televisi - Tempelkan 2 EMR Shields untuk setiap bagian dari papan di belakang layar. | |
Lemari es - Tempelkan 2 EMR Shields ke sisi kulkas serta 1 lagi di dalam lemari es untuk mendorong aliran udara segar. | |
Lampu - Ttempelkan EMR Shield pada bagian manapun dari lampu yang dekat dengan bohlam. | |
AC - Terapkan 2 EMR Shields di dekat sisi-con udara untuk meningkatkan aliran udara segar. | |
Mp4 Player dan gadget kecil - EMR Shield tempelkan pada bagian dekat baterai untuk memperpanjang masa pakai baterai dan mengurangi output radiasi. | |
Microwave Oven / Grill - Terapkan 2 EMR Shields ke belakang oven untuk meminimalkan radiasi dan penggunaan listrik. sumber : www.tipshidupsehat.com |
Lawan Asam Lambung dengan Jus Kentang
Studi yang dilakukan terhadap 10 orang penderita gangguaan pencernaan kronis membuktikan hal itu. Delapan orang menyatakan kondisinya membaik setelah mengonsumsi segelas jus kentang sehari selama satu pekan.
Penelitian serupa dilakukan empat universitas di Jerman dan Australia. Mayoritas penderita gangguan pencernaan sembuh setelah melakukan terapi jus kentang selama 12 pekan. Mereka mengonsumsi 100 mililiter jus kentang setengah jam menjelang sarapan dan sebelum tidur malam.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sayur dengan nama latin potato solanum tuberosum itu mengandung zat alkaloid yang berfungsi sebagai penetral asam. Dalam penelitian lanjutan, kentang juga bermanfaat untuk mencegah penyakit ginjal, jantung dan penyebaran sel kanker.
Konsumsilah jus kentang dalam takaran yang wajar agar Anda memperoleh manfaatnya. Hindari mengolah daging kentang yang masih muda atau berwarna kehijauan, karena mengandung racun solanin yang dapat menyebabkan mual, muntah, dan diare. Hindari juga memasukkan tunas-tunas kentang yang menempel ke dalam olahan jus.
sumber : www.tipshidupsehat.com
Yang Perlu Dihindari agar Kulit Tetap Mulus
Camilan asin
Murad, dokter kulit kenamaan, menyatakan bahwa asupan sodium bisa mengisap kelembaban kulit dan membuatnya kering. Inilah yang menyebabkan kantung mata, mata sembab, dan bengkak. Hindari camilan asin untuk tetap terlihat cantik.
Alkohol
Sama seperti sodium, minuman beralkohol membuat kulit kering. Alkohol membuat lapisan atas saluran darah, semacam bentuk peradangan yang menghasilkan kerusakan kulit.
Makanan yang digoreng
Ketika dipanaskan dengan temperatur tinggi, minyak sayur seperti yang digunakan di kebanyakan restoran cepat saji bisa menimbulkan 4-hydroxy-trans-2-nonenal yang juga disebut HNE. Hal ini bisa menyebabkan sel-sel kulit mati. Kulit mati bisa menyebabkan kulit kering, pecah-pecah, dan kusam. Belum lagi apa yang diakibatkan pada tubuh Anda yang lainnya.
Karbohidrat olahan
Ini maksudnya permen, cake, dan makanan olahan lain. Makanan semacam ini penuh gula dan tepung putih yang membuat suplai androgen, hormon produksi minyak pada tubuh, meninggi. Sebuah studi menunjukkan, partisipan yang diet rendah gula tak memiliki banyak jerawat dibandingkan orang yang mengonsumsi lebih banyak makanan olahan. Lebih parah, karbohidrat semacam ini bisa menyebabkan glycation, yang membuat kolagen dan elastin lebih mudah menyerap dan rusak akibat radikal bebas.
Sumber : - Kompas - Kamis, 30 April 2009
- www.tipshidupsehat.com