Sabtu, 30 Oktober 2010

Sosial Classes

Istilah kelas dalam sistem kedudukan masyarakat tidak selalu mempunyai arti yang sama. Ada beberapa kelas masyarakat yang memandang pengertian pelapisan sosial tersebut dari faktor uang, tanah, kekuasaan, dll. Tetapi ada juga yang melihatnya berdasarkan unsur ekonomis dan kehormatan,
Pada sebuah pelapisan sosial dan persamaan derajat dalam sebuah masyarakat, itu ada dua lapisan, yaitu lapisan atas dan lapisan terendah. Biasanya orang yang berada pada lapisan atas/derajatnya tinggi lebih dihargai oleh masyarakat dibanding dengan yang berada pada lapisan bawah/derajat rendah. Berikut adalah sebuah contoh kasus dari kejadian nyata tentang pelapisan sosial yang terjadi dalam masyarakat :

" Di sebuah kawasan perumahan, ada sebuah keluarga A yang bisa dibilang berasal dari keluarga kurang mampu, karena dari segi ekonomis keluarga ini kurang berkecukupan, dilihat dari faktor pekerjaan Kepala keluarga hanya seorang supir pribadi, dan hanya menempati rumah sederhana, keluarga ini bisa dibilang berada pada lapisan bawah/derajat rendah, di lain tempat ada sebuah keluarga B yang bisa dibilang adalah keluarga berada, karena dilihat dari segi ekonomis keluarga tersebut serba berkecukupan, keluarga tersebut memiliki sebidang tanah yang cukup luas untuk dijadikan areal rumah kontrakan, kemudian jabatan Kepala keluarga di pekerjaannya cukup tinggi, yakni sebagai Direktur, dilihat dari semua faktor tersebut keluarga ini bisa dibilang sebagai keluarga yang berada pada lapisan atas dan berderajat tinggi, sehingga keluarga tersebut memiliki kekuasaan yang lebih besar dari keluarga A."

dari sini kita pasti memiliki pandangan bahwa keluarga B mungkin tidak akan menghormati bahkan mnghargai keluarga A karena berdasarkan derajat, keluarga B pasti merasa mereka lebih diatas keluarga A. Padahal dimata Allah semua manusia memiliki derajat yang sama, yang membedakan hanya seberapa besar mereka beriman kepada Tuhannya. Bagaimana solusi agar perbedaan lapisan dalam masyarakat kita ini bisa terhapuskan ? agak sulit memang, karena masyarakat akan selalu melihat keluarga yang berasal dari keluarga yang terhormat yang memiliki kekuasaan akan lebih dihargai. Padahal tidak semua keluarga pada lapisan bawah bukan keluarga terhormat, karena untuk mengukur seberapa terhormat sebuah keluarga adalah berasal dari keluarga itu sendiri. Yaitu dengan bagaimana sebuah keluarga dapat berperilaku sopan dan santun, toleransi, saling menghargai, dan menjaga akhlak serta norma yang berlaku dalam bermasyarakat dan beragama.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Blogroll

Site Info

Text

discuss Copyright © 2009 WoodMag is Designed by Ipietoon for Free Blogger Template