Kamis, 14 April 2011

Ironi Negeri Ini

http://mediaanakindonesia.wordpress.com


Kaki-kaki kecil itu melangkah dengan hati-hati meniti tali jembatan yang telah hancur karena banjir. kakinya bertumpu diatas seutas tali dan tangannya memegang erat tali diatasnya. Bocah SD itu tengah berjuang melintasi sungai yang tingginya kurang lebih 4m dari permukaan agar dapat sampai disekolah, sebuah sekolah dasar negeri yang hanya memiliki 3 buah kelas kecil, yang tidak kebagian kelas maka menunggu giliran didepan kelas, bangunannya reot dan atap bolong-bolong membuat basah kelas dikala hujan, lantainya pun masih dari tanah.


Di lain tempat disebuah desa, anak-anak kecil tingkat SD harus menerjang sungai dengan berpegangan pada seutas tali yang menjaga mereka agar tidak terseret arus. Baju mereka basah, tapi itu semua tidak mengurungkan niat mereka untuk tetap bersekolah dan menuntut ilmu demi menggapai cita-citanya. Mereka punya impian, kelak akan menjadi orang besar dan berguna bagi bangsa.

Di lain tempat lagi kita dapat melihat sebuah sekolah negeri yang sungguh sangat memprihatinkan nasibnya, mereka harus rela belajar di bekas kandang sapi karena gedung sekolah mereka yang sudah tidak layak pakai.


Tapi ditempat lain lihatlah, para anggota DPR dan wakil rakyat yang bekerja dan tinggal ditempat yang nyaman, megah, berlantaikan marmer, ber-AC, dan tidak perlu mengalami bocor jika hujan datang. Bahkan, itu semua belumlah cukup, rencana untuk membangun sebuah gedung DPR dengan nominal 1 triliyun menurut mereka bukanlah hal yang seberapa. Ketika ditanya "pantaskah DPR membangun gedung baru seharga 1 triliyun, sedangkan rakyat miskin hidup sengsara ?" pertanyaan pun dijawab "janganlah melihat kebawah, jika kita membandingkan dengan mereka yang tinggal becek-becekan. Masa ia kita mau bekerja ditempat yang becek-becekan juga". Sungguh ironi mendengar statment dari salah satu anggota Dewan Perwakilan Rakyat, yang katanya harus membela rakyat dan mewakili suara rakyat tapi sama sekali tidak mau mendegar keluhan rakyat.


Masih adakah di negeri ini anggota dewan yang mau menolong dan mendengar perkataan rakyat ? jika masih ada maka keluarkan suara kalian, dan tolonglah dengarkan tangisan dan teriakan suara rakyat kalian.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Blogroll

Site Info

Text

discuss Copyright © 2009 WoodMag is Designed by Ipietoon for Free Blogger Template